journey

blog ini merupakan sebuah perjalanan saya di dunia sastra yang masih terus akan berubah hingga saya menemukan jati diri saya yang sebenarnya.

18 February 2008

Tak-tik Perjodohan (c.5)

Tak-tik Perjodohan

Di sudut kafe nampak seorang gadis berbaju biru muda. Ia terlihat semangat saat melihat orang yang sudah satu jam ia tunggu-tunggu akhirnya datang. “ sorry ya aku lama soalnya tadi abis bantuin mama beres-beres “. ucap seorang cowok pada dirinya. “ oh, gak apa-apa kok. Yang penting sekarang kita kan udah ketemuan “. gadis itu tersenyum dengan manis. Ben sangat beruntung bisa mendapatkan cika, si gadis manis yang sangat perhatian dan sayang padanya. Tapi ben menyalahgunakan kasih sayang cika untuk berselingkuh dengan gadis lain. Padahal gadis berwajah oriental itu tahu kalau pacarnya selalu membohonginya tapi entah apa yang selalu membuatnya mengiyakan ketika ben menolak keputusannya untuk mengakhiri hubungan mereka. “ ben, aku mau bilang sesuatu sama kamu “. Tampaknya cika ingin membicarakan sesuatu yang agak serius dengan ben. “ soal apa? “. Tanya ben pada cika. “ aku…aku…aku mau dijodohin sama orang tua aku ben “. Seketika ben yang akan meminum minuman pesanannya itu mendadak terhenti. Satu kata pun tak bisa diucapkannya. Mungkin ben sangat terkejut dengan kejutan yang diberikan pacarnya. Ben menatap cika begitu dalam sampai-sampai matanya tak bergerak sedikit pun. “ cika aku gak mau kehilangan kamu “. Perkataan ben sangat membuat hati cika tersentuh, air mata cika mengalir hingga membanjiri pipinya. “ aku juga ben, aku gak mau ninggalin kamu, aku sayang banget sama kamu tapi aku gak bisa berbuat apa-apa…”. Belum sempat cika melanjutkan perkataannya, ben sudah memotongnya lebih dulu. “ tapi kenapa? “. Cika terdiam tak bicara air matanya mengalir dengan deras. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya cika membuka mulutnya. “ mama sama papa akan bikin kamu kehilangan hidup kamu “. Ben tersenyum mendengar penjelasan cika. “ cika…cika sayang kamu denger baik-baik ya, walau pun papa kamu lakuin ini aku gak akan ninggalin kamu, walau pun aku sering bohongin kamu, walau pun aku suka selingkuh sama orang lain, walau pun aku suka mainin kamu tapi aku gak akan pernah ninggalin kamu bahkan sampai aku mati…”. Ben kali ini tidak main-main, ia serius dengan perkataannya. “ ben aku akan nyoba untuk bicara sama papa supaya perjodohan ini dibatalin, tapi apa kamu serius sama ucapan kamu barusan “. Ben menjawab dengan tegas. “ aku janji kalau kamu bisa batalin itu semua, aku janji, aku ben gak akan nyakitin kamu lagi dan aku akan setia sama kamu “. Cika tersenyum mendengar pernyataan ben. “ apa kamu serius ben? “. Ben hanya menganggukan kepalanya. “ ben, sebenernya aku gak akan dijodohin “. Ben sangat kaget saat itu. “ ben kamu masih mau kan janji sama aku “. Ben kini bisa tersenyum lega ternyata semua itu hanya tak-tik cika untuk membuatnya merubah sikapnya selama ini. “ aku ben akan selau setia dan gak akan nyakitin hati cika lagi “. Semua orang yang ada di kafe itu melihat kearah ben dan cika karena suara ben yang agak keras sudah membuat semua orang terganggu. Tapi sekarang cika lega dan tidak akan selau khawatir dengan sikap ben.

The end

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home