SAHABAT KU (c.4)
SAHABAT KU
Malam ini Aldri akan menyatakan cintanya pada seseorang yang sangat ia cintai. Cewek itu bernama Vara. Sebenarnya mereka bersahabat dari kecil dan kini perasaan itu berubah menjadi rasa cinta. Pukul tujuh malam aldri pergi kerumah Vara yang berbeda satu blok dari rumahnya dengan membawa mobil yang ia pinjam dari kakaknya. “ pokoknya malam ini gue harus bisa jadian sama Vara. “, saat akan turun dari mobil gak sengaja Aldri melihat seorang cowok keluar dari rumah Vara. “ siapa tuh? “. Setelah cowok itu pergi Aldri segera turun dari mobilnya dan akan menghampiri Vara. Tapi sebelumnya Aldri membunyikan klakson mobil terlebih dulu. Sepertinya Vara tau siapa yamg datang dan ia langsung menghampiri Aldri. “ hai dri, masuk yuk. “. Dengan senyum manisnya Vara mengajak temannya itu masuk. Tiba di teras rumah Vara pun mempersilahkan Aldri duduk dan menawarkan minuman. “ eh, gak usah va. Gue lagi gak aus. “. “ oh, ya udah. Eh by the way malem minggu begini ada perlu apa sih lo ke rumah gue. Biasanya kan lo jalan sama temen-temen lo. “. Aldri hanya tertawa kecil. “ va, gue kesini emang punya maksud tapi lo janji ya apapun yang terjadi kita tetep sahabat, okey. “,Vara memanggut-manggutkan kepalanya. Aldri mulai menarik nafas untuk menghilangkan rasa nervousnya. “ va, sebenernya perasaan ini udah lama tumbuh tapi baru sekarang aja gue ngungkapinnya sama lo. Va, gue suka sama lo dan malam ini gue pengen kita jadian, mungin lo gak akan nyangka kalo gue akan bilang ini sama lo kan, tapi please, lo jawab cinta gue...”, Vara hanya bisa diam saja karena kaget. Setelah beberapa menit kahirnya Vara membuka mulutnya. “ nggak. Nggak dri. Gue gak bisa...”.” tapi kenapa? “. Vara mulai memasang wajah sedihnya. “ gue, gue udah...udah jadian sama atthar. “. Seketika perasaan aldri seperti ditusuk-tusuk dan rasanya sakit sekali. “ apa dia cowok yang baru keluar dari rumah lo barusan? “,Vara menganggukan kepalanya menandakan iya. Raut wajah vara terlihat sangat cemas. Tapi perkataan Aldri membuatnya menjadi lega. “ va, tapi kita masih tetep jadi sahabat kok. “, dan mereka berdua tersenyum bersama sambil berpelukan. Aldri berharap semua ini bukan mimpi melainkan kenyataan meskipun pahit tapi harus ia jalani dengan lapang dada.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home